Ragam Baju Adat Sunda yang Menjadi Simbol Budaya dan Kearifan Lokal
Baju adat Sunda bukan sekadar busana tradisional, melainkan wujud visual dari budaya dan kearifan lokal masyarakat Jawa Barat.
Setiap inci dari baju adat Sunda, mulai dari bentuk sampai detail aksesori dapat menjadi simbol stratifikasi sosial, nilai-nilai spiritual, hingga identitas komunitas yang dibangun dalam harmoni antara manusia dan alam.
Penggunaan ragam pakaian adat seperti baju adat Sunda, dari pangsi hingga menak maupun kebaya Sunda, mencerminkan budaya yang kaya sekaligus menumbuhkan kearifan lokal.
Tradisi leluhur tetap hidup ketika kita memahami makna di balik tiap lipatan kain dan simbol di setiap sulamannya yang menjadi sebuah warisan yang patut kita lestarikan.
Baca Juga: 6 Permainan Tradisional Sunda, Begini Cara Memainkannya!
Ragam Baju Adat Sunda
Terdapat Dilansir dari HaiBunda, terdapat 8 Jenis Baju Adat Sunda, sebgaimana berikut ini:
1. Pangsi
Pakaian terkesan sangat sederhana, berwarna hitam yang terdiri dari baju salontreng dan celana longgar. Aksesori yang digunakan secara bersamaan, yakni ikat logen dan terompah kayu melengkapi fungsinya sehari-hari. Uniknya, jumlah kancing mencerminkan rukun iman dan rukun Islam; jahitan "beungkeut" bermakna semangat kebersamaan dan saling mengasihi.
2. Kebaya Sunda
Atasan panjang berbahan cerah (seperti ungu, merah muda, putih), dipadukan dengan sinjang bundel bermotif batik khas, dan dihias aksesoris seperti tusuk konde dan giwang, mencerminkan estetika feminin Sunda.
3. Baju Bedahan
Digunakan oleh kalangan menengah seperti saudagar; versi pria menyerupai jas takwa dengan warna tradisional, versi wanita menyerupai kebaya dengan detail manik-manik dan kain kebat.
4. Menak
Busana ini biasanya dikenakan oleh para bangsawan yang terbuat dari beludru tebal, dilengkapi celana khusus, dihiasi sulaman emas, penutup kepala, sabuk emas, dan diikuti dengan aksesoris berupa sendal selop mewah dan arloji yang sangat mencirikan status dan keluhuran budaya Sunda pada seseorang yang mengenakan pakaian ini.
Baca Juga: Melestarikan Budaya: Ini Kesenian Khas Garut yang Masih Eksis Hingga Saat Ini!
5. Beskap Sunda
Pakaian resmi pria berkerah sederhana, potongan depan tidak simetris untuk memudahkan penyelipan keris, wsehingga menggabungkan nilai estetika dan fungsi dalam budaya Sunda.
6. Mojang Jajaka
Busana adat untuk pemuda dan pemudi belum menikah, pria mengenakan jas tutup dan iket, wanita memakai kebaya dan kain batik yang menonjolkan kecantikan dan kedewasaan calon duta budaya.
7. Pakaian Pengantin
Tradisional dengan paduan kebaya brokat cerah dan kain batik khusus; wanita dilengkapi siger, berupa mahkota simbol kehormatan, pria mengenakan jas Prangwedana dan batik hingga pergelangan yang menggabungkan seni, budaya, dan makna sakral pernikahan Sunda.
8. Kain Batik Sunda
Termasuk Batik Tasik, Garutan, Dermayon yang mengandung motif flora-fauna dan simbol alam khas Parahyangan yang menyatu dalam budaya dan kearifan lokal Sunda.
Setiap jenis baju adat Sunda bukan hanya sekadar pakaian, tetapi merupakan medium ekspresi budaya dan kearifan lokal yang mendalam. Dari desain fungsional seperti pangsi, hingga pakaian megah seperti menak dan pengantin, semuanya menceritakan nilai-nilai, status, dan filosofi masyarakat Sunda.
Pelestarian warisan melalui baju adat Sunda ini, akan sangat penting agar generasi saat ini dan mendatang nanti tetap bisa merasakan kebanggaan dan penghormatan, terhadap identitas budaya yang kaya.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.