Beranda Mengenal Playing Victim: Begini Tanda-tanda dan Tips Menghadapinya
ADVERTISEMENT

Mengenal Playing Victim: Begini Tanda-tanda dan Tips Menghadapinya

1 hari yang lalu - waktu baca 3 menit
Mengenal Playing Victim: Begini Tanda-tanda dan Tips Menghadapinya. (Spurce: Pexels/@RDNE)

Perilaku playing victim kini semakin mendapat perhatian dalam ranah kesehatan mental dan hubungan antarpribadi.

Istilah playing victim ini menggambarkan seseorang yang seolah mengambil peran korban bukan karena memang menderita, tetapi untuk memperoleh simpati atau menghindari tanggung jawab.

Mengidentifikasi playing victim bukan sekadar memahami gejala, tetapi juga mengetahui cara menanggapinya dengan bijak agar hubungan tetap sehat dan emosional tidak terbebani. Mengetahui tanda‑tanda playing victim dan strategi terbaik untuk menghadapinya sangat penting, baik ketika perilaku ini muncul pada diri sendiri maupun orang terdekat. 

Istilah playing victim menunjuk pada tingkah laku seseorang yang menampilkan diri seolah-olah menjadi korban, meskipun kenyataannya tidak selalu seperti itu. Tujuan di balik perilaku ini bisa beragam, mulai dari menghindari tanggung jawab, mencari perhatian atau simpati, hingga manipulasi emosional.

Baca Juga: Tips Cantik Alami Tanpa Skincare Mahal, Cocok untuk Pemula!

Seseorang akan melakukan playing victim, biasanya karena dua alasan berikut:

- Pengalaman pedih di masa lampau atau kesulitan dalam mengatasi perselisihan bisa menjadi pemicu perilaku ini, yang berfungsi sebagai cara untuk melindungi diri.

- Kepercayaan diri rendah juga sering menjadi pemicunya, sehingga menjadi korban dianggap jalan mudah menghindari penilaian negatif atau tanggung jawab.

Tanda‑Tanda Playing Victim

Beberapa ciri yang sering muncul pada seseorang yang playing victim antara lain:

1. Sering menyalahkan orang lain, bahkan untuk masalah yang ia sebabkan sendiri.

2. Menghindari tanggung jawab, merasa tidak pernah melakukan kesalahan atau menolak introspeksi.

3. Fokus pada keluhan, bukan solusi, lebih memilih mengasihani diri daripada mencari penyelesaian.

4. Pesimisme dan narasi negatif berulang, seperti merasa usahanya tidak dihargai atau dunia terus menekan dirinya.

5. Sulit menerima kritik, defensif bahkan menangis saat dihadapkan pada masukan.

Baca Juga: Masih Tetapi Diet Mesti Keadaan Lagi Hamil, Begini Caranya

Cara Menghadapi Perilaku Playing Victim

Menghadapi orang yang playing victim membutuhkan keseimbangan antara empati dan kewaspadaan. Berikut beberapa pendekatan efektif:

- Tentukan batasan yang jelas, tanpa menyalahkan, agar kita tak terseret dalam pusaran manipulasi perasaan.

- Berikan dukungan namun hindari simpati berlebihan, lebih baik tawarkan solusi konkret daripada hanya ikut bersedih.

- Berbicaralah sesuai dengan kejadiannya, jangan mendahulukan pengaruh emosi tanpa adanya bukti yang kuat.

- Berikanlah respon dengan  baik, fokuskan pada perilakunya, bukan menyerang langsung pada pribadi.

- Intropeksi dirilah dan berusahalah untuk mengembangkan diri dengan melakukan konseling agar dapat membangun pola pikir yang baik dan sehat.

Langkah Mengatasi Jika Kamu Sendiri Playing Victim

Jika menyadari kecenderungan playing victim pada diri sendiri, beberapa langkah di bawah ini bisa membantu mengubah pola lama menjadi lebih konstruktif:

- Kenali saat warginet selalu menyalahkan orang lain, atau merengek minta dikasihani tanpa dasar yang kokoh. Lebih baik, cobalah untuk melihat dirimu sendiri.

- Ambil tanggung jawab secara aktif, baik jika situasi tidak berjalan baik maupun ketika melakukan kesalahan.

- Fokus pada solusi, bukan keluhan, misalnya membuat rencana kecil dalam menghadapi masalah.

- Bangun rasa percaya diri melalui pencapaian kecil, latih afirmasi positif dan evaluasi prestasi harian.

- Bila diperlukan, terbukalah untuk konsultasi profesional, agar perilaku ini bisa diatasi dengan dukungan yang tepat.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.