Beranda Temuan Kepiting Ungu Langka di Thailand, Pertanda Apa?
ADVERTISEMENT

Temuan Kepiting Ungu Langka di Thailand, Pertanda Apa?

13 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Temuan Kepiting Ungu Langka di Thailand, Pertanda Apa? (Source:instagram @voknative)

Seekor kepiting unik berwarna ungu ditemukan di Taman Nasional Kaeng Krachan , Thailand. Menurut peneliti, kedatangan kepiting ungu ini menjadi pertanda baik suatu lingkungan. 

Princess Crab adalah julukan dari kepiting unik warna yang baru baru ini kabarnya telah ditemukan. Kepitinh tersebut sangat berperan sebagai indikator kebersihan air dan juga keseimbangan ekosistem. Kehadiran kepiting ungu lah yang membawa kabar baik bahwa kualitas air di sungai di area tersebut bersih. 

Kehadiran kepiting ungu ini tidak hanya keunikan dari warna nya, tetapi juga perannya sebagai bioindicator. Laporan yang didapat dari Popular Science yang dilansir urbanvibes.id, kepiting langka tersebut awalnya pertama kali tercatat di Thailand tahun 1986 tepatnya di Taman Nasional Air Terjun Ngao. Namun, temuan kali ini yang berwarna ungu cerah, jadi warna yang langka ditemukan. 

Baca juga: Macha Jadi Kesukaan Kalangan Muda untuk Ngopi

Dan sekarang, kepiting ini ditemukan lagi di sekitaran Taman Nasional Kaeng Krachan. Yang mana taman ini sebuah kawasan hutan lindung yang berisi macan tutul, gajah , ular kobra raja. Ini menjadi tanda bahwa kawasan tersebut atau lingkungan yang terdapat disana sedang dalam kondisi sehat dengan kehadirannya kepiting ungu. 

Keberadaan kepiting langka ini jadi mempertegas tempat Krachan sebagai salah satu tempat ekosistem hutan tropis di Asia Tenggara. Karena disana terdapat air sungai mengalir yang sangat membantu para spesies untuk hidup, termasuk spesies langka. 

Perannya sebagai bioindicator, mengukur suhu ekosistem. Jika ditemukannya kepiting ungu langka tersebut maka itu berarti air dan lingkungan di sekitar bebas dari berbagai polusi berat. 

Itu berarti, kawasan taman nasional Krachan bebas dari gangguan besar. Ketika menemukan seekor hewan ini jadi kabar baik bagi lingkungan, yang masih terjaga, bersih, dan bebas dari polisi serta gangguan berat bagi tempat aman ekosistem makhluk hidup. 

Baca juga: Hati-hati Ada Tupai Pemakan Daging di California

Maka dari itu, temuan ini menjadikan para ilmuwan terus merancang strategi yang lebih efektif untuk menjaga seluruh rantai ekosistem yang terkait. Namun, kehadiran kepiting ungu ini jadi hal yang harus dijaga juga oleh tempat taman tersebut, dan juga kesadaran publik untuk terus mempertahankan ekosistemnya terus menjaga lingkungan dengan baik.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.