Bukan Cuma Insomnia, Ini Macam-Macam Gangguan Tidur Lainnya!
Gangguan tidur kerap kali dialami oleh kebanyakan orang karena berbagai faktor. Selain insomnia, terdapat gangguan tidur lainnya yang perlu diketahui.
Insomnia sering kali dianggap satu‑satunya masalah ketika seseorang mengeluh sulit tidur. Padahal, gangguan tidur tidak hanya sebatas susah tidur atau terjaga di malam hari efeknya bisa jauh lebih luas terhadap kesehatan fisik dan mental.
Kurang tidur yang berkepanjangan atau tidur yang terganggu bisa memperburuk kondisi seperti stres, kecemasan, obesitas, bahkan gangguan metabolik dan sistem kekebalan tubuh.
Penting untuk mengenali bahwa insomnia hanyalah salah satu jenis gangguan tidur. Ada berbagai macam gangguan tidur lainnya yang juga harus diwaspadai agar kualitas istirahat kembali optimal dan kesehatan tetap terjaga.
Dengan pemahaman yang tepat, seseorang bisa lebih mudah mencari solusi yang sesuai dan mencegah kerusakan atau komplikasi akibat tidur yang buruk.
Baca Juga: Menurut Survei, Perempuan di Tahun 2025 Mengaku Lebih Stress dari Sebelumnya
Macam‑Macam Gangguan Tidur Yang Perlu Diketahui
Berdasarkan laman KlikDokter, berikut merupakan berbagai jenis gangguan tidur yang perlu warginet ketahui antara lain:
1. Insomnia
Sulit memulai tidur, sulit mempertahankan tidur, sering terbangun malam hari, atau bangun terlalu pagi dan tidak bisa tidur kembali.
Jika kronis, bisa menyebabkan kelelahan, gangguan konsentrasi, mood buruk, hingga risiko depresi dan penyakit kardiovaskular.
2. Sleep Apnea
Napas berhenti beberapa detik saat tidur, terutama obstructive sleep apnea (OSA), mendengkur, terbangun tiba‑tiba akibat rasa sesak.
Kekurangan oksigen bisa memicu tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan penurunan kualitas tidur sebab tidur sering terganggu.
3. Parasomnia
Perilaku atau aktivitas abnormal selama tidur: berjalan dalam tidur (sleepwalking), mengompol, mimpi buruk, ngigau, menggertakkan gigi, dan lain‑lain.
Bisa menyebabkan cedera jika bergerak saat tidur, gangguan psikologis, dan menurunkan kualitas tidur bagi penderita dan pasangan/keluarga.
4. Restless Leg Syndrome (RLS)
Dorongan kuat untuk menggerakkan kaki, rasa tidak nyaman di kaki terutama saat malam hari menjelang tidur. Mengganggu tidur malam, sering muncul rasa gelisah, berdampak pada mood dan fokus keesokan hari.
5. Narkolepsi
Rasa kantuk berlebihan di siang hari, bisa tiba‑tiba tertidur, kadang disertai gejala seperti kelumpuhan tidur (sleep paralysis). Membuat aktivitas sehari‑hari terganggu, risiko kecelakaan jika tertidur tiba‑tiba, perlu pengelolaan dan terapi khusus.
Baca Juga: Kebiasaan Tidur dengan Lampu Nyala atau Lampu Mati, ini Menurut Ahli
6. Gangguan Ritme Sirkadian (Circadian Rhythm Disorders)
Jadwal tidur‑bangun tidak selaras dengan siklus biologis normal: contoh jet lag, kerja shift, fase tidur maju atau tertunda.
Gangguan ini bisa menyebabkan insomnia, kelelahan, berkurangnya produktivitas, serta memengaruhi kesehatan mental dan hormon.
7. Kelumpuhan Tidur (Sleep Paralysis)
Peralihan antara tidur dan bangun ketika seseorang sadar tetapi tidak bisa bergerak dan berbicara, terkadang disertai halusinasi.
Walaupun tidak berbahaya secara fisik biasanya, pengalaman ini bisa menimbulkan rasa takut, stres, dan gangguan tidur selanjutnya.
8. REM Sleep Behaviour Disorder (RBD)
Saat fase REM tidur normalnya ada paralisis otot, pada RBD paralisis ini tidak berjalan sepenuhnya sehingga seseorang bisa memperagakan mimpi misalnya berbicara, bergerak ekstrem.
Dapat membahayakan diri sendiri atau pasangan jika gerakan mimpi sangat ekstrem; kadang RBD adalah pertanda kondisi neurologis yang lebih serius.
9. Hipersomnia
Kantuk di siang hari yang berlebihan atau tidur terlalu lama, meskipun sudah mendapat tidur malam yang cukup. Menurunkan fungsi kognitif, kurang fokus, berpengaruh buruk terhadap pekerjaan/sekolah, risiko kecelakaan, dan dapat memperburuk kondisi medis lainnya.
10. Periodic Limb Movement Disorder (PLMD)
Gerakan kaki atau anggota tubuh secara periodik setiap 20‑40 detik saat tidur, sering tidak disadari tapi mengganggu tidur. Tidur menjadi kurang nyenyak, kelelahan di siang hari, bisa berasosiasi dengan RLS atau gangguan lain.
Insomnia memang gangguan tidur yang paling dikenal, tetapi daftar macam‑macam gangguan tidur jauh lebih panjang dan kompleks. Mulai dari sleep apnea, hipersomnia, parasomnia, gangguan ritme sirkadian hingga gerakan anggota tubuh seperti PLMD, semuanya bisa memengaruhi kualitas tidur dan berdampak pada kesehatan secara menyeluruh.
Penting agar kita tidak menyepelekan gejala gangguan tidur yang muncul, bahkan jika tampak ringan. Dengan pola tidur yang baik, lingkungan tidur mendukung, manajemen stres, dan jika perlu penanganan medis, kualitas tidur bisa diperbaiki yang akhirnya membawa manfaat bagi kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.