Arsitektur Situ Bagendit dari Dulu Sampai Sekarang
Banyak kemajuan arsitektur baru dari tampilan Situ Bagendit dulu sampai sekarang. Dari yang awalnya tidak ada apa-apa, sampai memiliki tampilan ikonik seperti Masjid Terapung.
Situ Bagendit sudah ada dan dijadikan tempat wisata sejak saat masa Hindia Belanda. Lokasinya ada di Desa Sukamukti/Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. Dulu wisata Situ Bagendit ini belum memiliki arsitektur khusus yang menjadi ikonik di Situ Bagendit. Hanya sebuah danau alami yang berasal dari legenda cerita rakyat yaitu Nyi Endit yang melegenda di masyarakat.
Tidak ada bangunan atau struktur arsitektur yang spesifik dijelaskan dalam legenda tentang Situ Bagendit, kecuali bahwa danau tersebut terbentuk sebagai akibat dari karma seorang Nyi Endit yang menindas dan tidak mau berbagi kepada seorang nenek.
Cerita nya bermula dari seorang nenek pengemis yang meminta-minta kepada Nyi Endit, namun permintaan tersebut ditolak oleh nya. Nenek pengemis pun menancapkan tongkatnya lalu pergi. Tidak ada seorang pun yang bisa mencabut tongkat tersebut, kecuali nenek tua itu. Sehingga pada suatu waktu, nenek tersebut mencabut tongkatnya, dan seketika air keluar dari lubang tempat tongkat ditancapkan.
Baca juga: Curug Seeng Garut: Tidak Hanya Air Terjun, Disini Bisa Melihat Gerombolan Monyet
Air pun dengan cepat mulai menggenangi rumah Nyai Endit dan sekitarnya. Warga lain panik dan mulai mengungsi ke tempat yang aman, lain lagi dengan Nyi Endit yang sibuk mengamankan harta. Lama-kelamaan, air tersebut meluap dan kemudian membentang luas terbentuk seperti danau. Sehingga akhirnya, danau tersebut diberi nama Situ Bagendit, berasal dari Nyi Endit.
Arsitektur Situ Bagendit Setelah Revitaslisasi
Dilansir dari Penelitian Universitas Pasundan oleh Rian Hendriana, umumnya Situ Bagendit digunakan sebagai daerah resapan air, dimanfaatkan sepert pengairan, sumber air baku, sumber keanekaragaman hayati, dan objek wisata. Awalnya yang hanya sebagai danau biasa dengan tampilan tidak memiliki ciri khas atau keunikan tersendiri, Situ Bagendit mengalami revitalilasi besar sebagai objek wisata yang akan mendunia.
Revitalisasi besar dan peresmian ulang sebagai destinasi modern pada tahun 2023 setelah pengerjaan yang dimulai pada 2020. Pemerintah Kabupaten Garut melakukan penataan kawasan wisata mulai tahun 2020 dan 2021 hingga menjadi kawasan wisata modern. Proyek revitalisasi ini didanai APBN Kementerian PUPR dan rampung pada tahun 2022, kemudian diresmikan pada Agustus 2023.
Revitalisasi Situ Bagendit sangat terasa bedanya. Dulu, masyarakat hanya menikmati nuansa danau dari saung atau gazebo dengan spot foto yang terbatas. Namun kini, sudah tersedia banyak spot foto menarik dan bangunan unik di Situ Bagendit.
Baca juga: Dibalik Keindahan Ikonik Hutan Mati di Gunung Papandayan Garut
Penataan situ legendaris di Garut ini dilakukan di atas lahan seluas 2,8 hektare terbagi enam zona.
-
Zona 1 untuk wisata publik,
-
zona 2 area kuliner,
-
zona 3 area green school,
-
zona 4 area komersil,
-
zona 5 area water sport,
-
dan zona 6 area masjid serta konservasi.
Ruang lingkup arsitektur atau baganan baru di Situ Bagendit antara lain, meliputi pembangunan jogging track sepanjang 6 km, ini dibuat untuk area rekreasi dan aktivitas fisik wisatawan. Selanjutnya ada taman teratai yang menambah keindahan Situ. Taman bermain, pusat kuliner, restoran, yang menjadi area khusus makan para wisatawan. Masjid terapung, yang menjadi keunikan dari Situ Bagendit saat ini, letaknya ada di tengah danau dan jembatan swafoto, didesain menyerupai bunga teratai juga jadi tempat populer untuk berfoto.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.