Beranda 10 Tokoh Nasional Asal Garut dari Peletak Dasar Kota Hingga Maestro Lintas Benua
ADVERTISEMENT

10 Tokoh Nasional Asal Garut dari Peletak Dasar Kota Hingga Maestro Lintas Benua

3 jam yang lalu - waktu baca 4 menit
10 Tokoh Nasional Asal Garut dari Peletak Dasar Kota Hingga Maestro Lintas Benua (Source: Istinewa)

Garut, yang dikenal dengan julukan Kota Intan, menyimpan kekayaan sejarah yang tak terbatas pada keindahan alamnya. Tanah Pasundan ini telah melahirkan deretan tokoh nasionalis, ulama, seniman, hingga pendidik yang jejak perjuangannya membentuk Indonesia modern.

Mari kita telusuri kisah 10 Pahlawan Garut yang karyanya masih bisa kita rasakan dan saksikan hingga hari ini, dikelompokkan berdasarkan fokus perjuangan mereka.

Baca Juga: Hardiknas 2 Mei: Selain Ki Hajar Dewantara, Ini Tokoh Besar Pendidikan Indonesia yang Terlupakan

Pilar Pendidikan & Intelektual

Kelompok ini adalah para visioner yang menyalakan obor ilmu pengetahuan di Garut, meletakkan dasar bagi pendidikan modern.

  1. Raden Ayu Lasminingrat (1843-1886)

Lasminingrat.jpgPerbesar +

Kartini dari Garut Beliau adalah pejuang ulung dalam pendidikan perempuan. Warisannya yang paling nyata adalah "Sakola Istri" yang didirikannya pada tahun 1912. Sekolah bersejarah ini kini bertransformasi menjadi SMA Negeri 11 Garut, sebuah bukti nyata perjuangan kesetaraan pendidikan di Kota Intan.

2. Raden Hadji Moehamad Moesa (1882-1886)

Portrait_of_Moehamad_Moesa.jpgPerbesar +

Bapak Sastra Sunda Ayah dari Raden Ayu Lasminingrat ini merupakan figur intelektual dan sastrawan yang berpengaruh besar. Dikenal sebagai pelopor sastra Sunda, karyanya bahkan dijadikan referensi oleh pihak Belanda.

Di bidang pendidikan, ia juga mendirikan Bijzondere Europeesche School, memungkinkan anak pribumi bersekolah bersama anak Eropa, sebuah inovasi progresif di zamannya.

3. Wing Karjo Wangsaatmaja (1937–2002)

Pengarang-WING_KARDJO.pngPerbesar +

Maestro Sastra Lintas Benua Penyair yang lahir di Garut ini adalah salah satu tokoh pemantapan sastra Indonesia modern. Setelah lulus dari SMA Katolik Garut, ia menempuh pendidikan hingga meraih gelar doktor dari Sorbonne, Prancis. Wing Karjo wafat di Jepang saat mengajar Bahasa Indonesia di Tokyo Gaikokugo Daigaku, meninggalkan warisan sastra berupa puisi legendaris seperti Selembar Daun dan Fragmen Malam.

Tokoh Agama, Militer, & Pertahanan

Para tokoh ini membela negara melalui jalur dakwah, pendidikan Islam, dan perlawanan fisik bersenjata.

4. Prof. KH. Anwar Musaddad (1909-2000)

Anwar Musaddad.jpgPerbesar +
Anwar Musaddad (Source: Istimewa)

Ulama Pendiri Ulama kharismatik ini menggabungkan jalur agama, militer, dan pendidikan tinggi. Beliau adalah pemimpin pasukan Hizbullah Garut dan pendiri Yayasan Pendidikan Al-Musaddadiyah. Selain itu, beliau dikenang sebagai Rektor pertama UIN Sunan Gunung Djati Bandung (dulu IAIN), menegaskan perannya sebagai ulama-intelek.

5. KH. Yusuf Tauzirie

Yusuf Tauziri.jpgPerbesar +
Yusuf Tauziri (Source: Istimewa)

Pejuang dan Pendiri Pesantren Tokoh asal Wanaraja ini merupakan pendiri Pondok Pesantren Darussalam. Di masa perjuangan, ia memiliki Laskar Darussalam yang aktif mempertahankan kemerdekaan, bahkan berperan dalam menghadapi pemberontakan DI/TII Kartosoewirjo di wilayah Wanaraja. Kontribusinya mencakup medan perang dan pendidikan keagamaan.

6. KH. Syaikhuna Badruzzaman (1900–1972)

kh-syaikhuna-badruzzaman-merupakan-seorang-tokoh-asal-garut-jawa_200912201751-918.jpgPerbesar +
Syaikhuna (Source: Istimewa)

Sesepuh Hizbullah Syaikhuna adalah ulama dari Pesantren Al-Falah Biru, Tarogong, yang berani menentang penjajah dan merupakan sesepuh pendiri Laskar Hizbullah Fisabilillah di Garut. Perannya dalam pertempuran merebut kemerdekaan sangat besar. Atas jasa-jasanya, nama beliau kini diabadikan sebagai nama jalan baru di Garut, membentang sejauh 7 km.

Baca Juga: 15 Tokoh Pahlawan Nasional Asal Jawa Barat, Ini Daftar Namanya

Peletak Fondasi & Kontributor Lokal Global

Kelompok ini adalah para tokoh yang berperan dalam tata kelola wilayah, pembangunan ikonik, hingga perjuangan lintas batas.

7. RAA Adiwijaya (1813-1831)

RAA_Adiwijaya.jpgPerbesar +
RAA Adiwijaya (Source: Istimewa)

Peletak Dasar Kota Intan Beliau adalah tokoh kunci yang berperan besar dalam sejarah administrasi Garut. RAA Adiwijaya merupakan Bupati pertama Kabupaten Limbangan (pendahulu Garut). Usulan lokasi pusat pemerintahan yang kini menjadi Garut adalah ide brilian dari beliau. Nama besarnya kini diabadikan menjadi Museum RAA Adiwijaya di Garut.

8. Achmad Noe'man (1926–2016)

Screenshot 2025-11-10 163720.jpgPerbesar +
Achmad Noe'man (Source: Istimewa)

Arsitek Masjid Ikonik Putra Garut ini adalah maestro di dunia arsitektur Islam modern. Karya legendarisnya tersebar luas, termasuk perancangan Masjid Salman ITB dan Masjid Raya Bandung. Keahliannya bahkan diakui dunia internasional dengan merancang Masjid Indonesia di Sarajevo, Bosnia.

9. Suparna Sastra Diredja (1915–1996)

feedImage_2023_9_29_1695962112857-m2m9r.jpegPerbesar +
Suparna Sastra Diredja (Source: Istimewa)

Tokoh Buruh yang Hilang Tanah Air Tokoh nasionalis dan serikat buruh yang disegani. Ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal SARBUPRI (Serikat Buruh Perkebunan terbesar). Tragisnya, karena perubahan politik pasca-1965, ia menjadi Eksil dan wafat di Amsterdam, Belanda, tanpa pernah bisa menginjakkan kaki kembali di Garut yang ia cintai.

10. Komarudin (1919–1949)

7cb781d888acd01343d7e3236cf7103a.jpgPerbesar +
Komarudin (Source: Istimewa)

Pahlawan dari Korea Kisah unik dan mengharukan datang dari Komarudin, yang terlahir dengan nama Yang Chil-seong di Korea Selatan. Ia memilih Garut sebagai tanah air, bergabung dengan pejuang pribumi, dan dikenal sebagai ahli perakit bom.

Aksi heroiknya meledakkan jembatan vital berhasil menghalau Belanda. Ia dieksekusi di usia 30 tahun dan kini dimakamkan dengan hormat di Taman Makam Pahlawan Tenjolaya, Garut.

Inilah 10 tokoh pahlawan dari Garut. Kisah mereka adalah pengingat bahwa semangat perjuangan tidak pernah mati, dan jejak warisan mereka, baik berupa sekolah, pesantren, karya seni, hingga lokasi kota kita sendiri, terus hidup di Kota Intan.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.