Beranda Kenapa Kucing Stres? Ini Ciri dan Solusinya
ADVERTISEMENT

Kenapa Kucing Stres? Ini Ciri dan Solusinya

10 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
Kenapa Kucing Stres? Ini Ciri dan Solusinya. (Source: Pixabay/@Chiemsee2024)

Kucing stres yang mungkin saja tanpa warginet sadari, bisa saja terjadi kapan pun, sehingga perlu mengetahui ciri-ciri dan solusinya agar dapat ditangani lebih cepat. 

Kucing stres adalah kondisi yang kerap diabaikan oleh pemilik karena perilaku gelisah atau penurunan aktivitas sering dianggap biasa. Padahal, meskipun terkesan mandiri dan bebas, kucing yang stres bisa mengalami berbagai perubahan fisik dan perilaku yang memerlukan perhatian segera. 

Dengan mengetahui penyebab, mengenali ciri‑cirinya, serta tahu cara mengatasinya sangat penting agar kucing kesayangan warginet agar tetap sehat dan bahagia.

Jika warginet perhatikan, apabila kucing peliharaan warginet tiba‑tiba jadi lebih pendiam, menyendiri, atau sering mengeong tanpa sebab, itu bisa jadi tanda bahwa ia sedang mengalami stres. 

Melalui artikel ini, warginet akan mengetahui secara tuntas tentang apa yang menjadi penyebab stres pada kucing, mengenai ciri‑cirinya, dan solusi praktis berdasarkan panduan terpercaya dari KlikDokter.

Baca Juga: Tips Cantik Alami Tanpa Skincare Mahal, Cocok untuk Pemula!

Ciri‑Ciri Kucing Stres

Dilansir Infogarut dari KlikDokter, disebutkan bahwa berikut merupakan ciri‑ciri yang paling sering ditemukan, antara lain:

1. Mengeong berlebihan

Kucing yang sedang merasakan stres, biasanya selalu mengeong dalam kurung waktu yang sangat sering atau lebih nyaring dari biasanya. Hal itu dialakukannya sebagai bentuk rasa cemas yang dimilikinya untuk menarik perhatian sang empunya. 

2. Pendiam, menyendiri, dan banyak tidur

Kucing stres akan menjadi lebih pasif, mencari tempat tersembunyi, dan tidur lebih lama daripada biasanya.

3. Nafsu makan menurun

Penurunan nafsu makan secara tiba‑tiba, bahkan menolak makanan favorit, bisa menjadi tanda stres fisik atau psikologis.

4. Menjilati tubuh atau menggaruk berlebihan (hypergrooming)

Aktivitas ini sering muncul akibat stres atau ketidaknyamanan kulit, seperti kutu atau iritasi.

5. Diare atau buang air tidak di tempatnya

Rasa stres biasanya akan memicu gangguan hormonal atau pencernaan pada kucing, sehingga mendorong si kucing dengan tidak buang ain pada tempatnya. Dapat dikatakan, bahwa kucing tersebut bisa saja terkena diare.

6. Lebih agresif

Pelepasan hormon adrenalin membuat kucing bisa jadi cepat marah, menyikut, mencakar, atau agresif kepada manusia dan hewan lain.

Penyebab Kucing Stres

Disebutkan juga, terdapat bebrappa penyebab stres pada kucing yang dibagi menjadi tiga kategori utama, seperti:

1. Faktor Fisik

Rasa sakit, luka, penyakit kulit, kutu, atau kondisi lingkungan yang tidak nyaman seperti ruangan sempit, suhu ekstrem, atau kebisingan.

2. Faktor Psikologis

Rutinitas berubah tiba‑tiba (ganti makanan, alas tidur, atau jadwal), bosan karena kegiatan monoton, lama berada di kandang, birahi yang tidak tersalurkan, hingga stres akibat perjalanan dan transportasi.

3. Faktor Lingkungan

Kehadiran hewan peliharaan baru atau pemilik baru, kandang atau kotak pasir kotor, suara keras dan gangguan lingkungan rumah.

Baca Juga: Wanita Harus Tahu! Bahaya Sindrom PCOS: Ini Gejala, Penyebab, dan Solusinya

Solusi untuk Mengatasi Kucing Stres

Dalam hal ini juga, terdapat beberapa langkah praktis yang bisa warginet lakukan untuk membantu mengurangi stres pada kucing, antara lain:

1. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman

Sediakan tempat yang bersih, tenang, dan hangat. Jika memiliki lebih dari satu kucing, tawarkan kotak pasir dan mangkuk makan terpisah.

2. Pertahankan rutinitas harian

Memberi makan, bermain, dan interaksi di waktu yang tetap setiap hari memberikan perasaan aman dan prediktabilitas bagi kucing.

3. Perhatikan kebersihan dan kesehatan fisik

Rutin lakukan grooming, vaksinasi, pemberian obat cacing dan anti-parasit untuk mencegah iritasi kulit yang dapat memicu stres.

4. Aktivasi mental dan fisik

Berikan mainan, scratching post, atau pohon kucing. Ajak kucing bermain setidaknya 10–15 menit per hari agar energinya tersalurkan.

5. Kenalkan perubahan perlahan

Ketika ingin mengganti makanannya, memindahkan tempat tidur, atau memperkenalkan anggota baru, lakukan secara bertahap agar kucing punya waktu adaptasi.

6. Gunakan produk penenang feromon sintetis

Produk seperti diffuser atau semprotan feromon kucing (contohnya Feliway) bisa menenangkan suasana kucing di rumah.

7. Konsultasi ke dokter hewan bila perlu

Jika ciri‑ciri stres berlangsung lama atau semakin parah, segera bawa ke dokter hewan agar penyebab medis bisa diperiksa dan diatasi.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.