Kenapa Kucing Stres? Ini Ciri dan Solusinya
Kucing stres yang mungkin saja tanpa warginet sadari, bisa saja terjadi kapan pun, sehingga perlu mengetahui ciri-ciri dan solusinya agar dapat ditangani lebih cepat.
Kucing stres adalah kondisi yang kerap diabaikan oleh pemilik karena perilaku gelisah atau penurunan aktivitas sering dianggap biasa. Padahal, meskipun terkesan mandiri dan bebas, kucing yang stres bisa mengalami berbagai perubahan fisik dan perilaku yang memerlukan perhatian segera.
Dengan mengetahui penyebab, mengenali ciri‑cirinya, serta tahu cara mengatasinya sangat penting agar kucing kesayangan warginet agar tetap sehat dan bahagia.
Jika warginet perhatikan, apabila kucing peliharaan warginet tiba‑tiba jadi lebih pendiam, menyendiri, atau sering mengeong tanpa sebab, itu bisa jadi tanda bahwa ia sedang mengalami stres.
Melalui artikel ini, warginet akan mengetahui secara tuntas tentang apa yang menjadi penyebab stres pada kucing, mengenai ciri‑cirinya, dan solusi praktis berdasarkan panduan terpercaya dari KlikDokter.
Baca Juga: Tips Cantik Alami Tanpa Skincare Mahal, Cocok untuk Pemula!
Ciri‑Ciri Kucing Stres
Dilansir Infogarut dari KlikDokter, disebutkan bahwa berikut merupakan ciri‑ciri yang paling sering ditemukan, antara lain:
1. Mengeong berlebihan
Kucing yang sedang merasakan stres, biasanya selalu mengeong dalam kurung waktu yang sangat sering atau lebih nyaring dari biasanya. Hal itu dialakukannya sebagai bentuk rasa cemas yang dimilikinya untuk menarik perhatian sang empunya.
2. Pendiam, menyendiri, dan banyak tidur
Kucing stres akan menjadi lebih pasif, mencari tempat tersembunyi, dan tidur lebih lama daripada biasanya.
3. Nafsu makan menurun
Penurunan nafsu makan secara tiba‑tiba, bahkan menolak makanan favorit, bisa menjadi tanda stres fisik atau psikologis.
4. Menjilati tubuh atau menggaruk berlebihan (hypergrooming)
Aktivitas ini sering muncul akibat stres atau ketidaknyamanan kulit, seperti kutu atau iritasi.
5. Diare atau buang air tidak di tempatnya
Rasa stres biasanya akan memicu gangguan hormonal atau pencernaan pada kucing, sehingga mendorong si kucing dengan tidak buang ain pada tempatnya. Dapat dikatakan, bahwa kucing tersebut bisa saja terkena diare.
6. Lebih agresif
Pelepasan hormon adrenalin membuat kucing bisa jadi cepat marah, menyikut, mencakar, atau agresif kepada manusia dan hewan lain.
Penyebab Kucing Stres
Disebutkan juga, terdapat bebrappa penyebab stres pada kucing yang dibagi menjadi tiga kategori utama, seperti:
1. Faktor Fisik
Rasa sakit, luka, penyakit kulit, kutu, atau kondisi lingkungan yang tidak nyaman seperti ruangan sempit, suhu ekstrem, atau kebisingan.
2. Faktor Psikologis
Rutinitas berubah tiba‑tiba (ganti makanan, alas tidur, atau jadwal), bosan karena kegiatan monoton, lama berada di kandang, birahi yang tidak tersalurkan, hingga stres akibat perjalanan dan transportasi.
3. Faktor Lingkungan
Kehadiran hewan peliharaan baru atau pemilik baru, kandang atau kotak pasir kotor, suara keras dan gangguan lingkungan rumah.
Baca Juga: Wanita Harus Tahu! Bahaya Sindrom PCOS: Ini Gejala, Penyebab, dan Solusinya
Solusi untuk Mengatasi Kucing Stres
Dalam hal ini juga, terdapat beberapa langkah praktis yang bisa warginet lakukan untuk membantu mengurangi stres pada kucing, antara lain:
1. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
Sediakan tempat yang bersih, tenang, dan hangat. Jika memiliki lebih dari satu kucing, tawarkan kotak pasir dan mangkuk makan terpisah.
2. Pertahankan rutinitas harian
Memberi makan, bermain, dan interaksi di waktu yang tetap setiap hari memberikan perasaan aman dan prediktabilitas bagi kucing.
3. Perhatikan kebersihan dan kesehatan fisik
Rutin lakukan grooming, vaksinasi, pemberian obat cacing dan anti-parasit untuk mencegah iritasi kulit yang dapat memicu stres.
4. Aktivasi mental dan fisik
Berikan mainan, scratching post, atau pohon kucing. Ajak kucing bermain setidaknya 10–15 menit per hari agar energinya tersalurkan.
5. Kenalkan perubahan perlahan
Ketika ingin mengganti makanannya, memindahkan tempat tidur, atau memperkenalkan anggota baru, lakukan secara bertahap agar kucing punya waktu adaptasi.
6. Gunakan produk penenang feromon sintetis
Produk seperti diffuser atau semprotan feromon kucing (contohnya Feliway) bisa menenangkan suasana kucing di rumah.
7. Konsultasi ke dokter hewan bila perlu
Jika ciri‑ciri stres berlangsung lama atau semakin parah, segera bawa ke dokter hewan agar penyebab medis bisa diperiksa dan diatasi.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.