Keindahan Tenun Khas Sutra Garut: Pertama Kali Dicetuskan oleh Mantan Tentara Jepang
Tidak hanya daerah timur Indonesia, Garut juga memiliki kain khas tenun berbahan sutra yang bersejarah. Yuk cari tahu di sini!
Tidak hanya ciri khas makanan seperti dodol, atau pemandangan indah, kota yang dijuluki Swiss Van Java ini juga memiliki kain khas khusus tenun berbahan sutra. Meskipun tidak se populer dibandingkan wilayah lain.
Awalnya, kain tenun sutra khas Garut ini dibawa atau dicetuskan oleh seorang mantan tentara Jepang yang gugur dalam perang melawan sekutu tahun 1945, bernama Naito. Kini ia memilih tinggal di Garut, tepatnya di daerah Wanaraja.
Ia memiliki kemampuan dalam menenun, khususnya membuat kain tenun sutra. Sehingga akhirnya Naito bernitan untuk mengajarkan keahliannya tersebut kepada warga Garut untuk bisa meneruskan pembuatan kain tenun sutra kedepannya.
Baca juga: Daftar Raja Galuh dan Masa Kejayaannya
Seiring berjalannya waktu, kain tenun sutra mengalami penurunan pada era 70 an. Pada saat itu motif yang dihasilkan pada kain tentun sutra tersebut masih terlihat monoton, dan tidak adanya perkembangan, meskipun kualitas nya bagus.
Dari sana lah masyarakat Garut mulai mencari solusi dengan berinovasi membuat motif baru dan warna yang cerah. Sampai kain tenun sutra eksis dan populer di pasaran khususnya wilayah Garut.
Ciri khas yang dapat membedakan tenun sutra Garut dengan kain sutra biasa adalah dari motif dan warnanya. Kain sutra Garut memiliki keunikan yang diatur sedemikian rupa sehingga memunculkan permukaan tiga dimensi. Inovasi inilah membuat kain tenun sutra jadi populer kembali.
Baca juga: Makna Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober dan Sejarahnya untuk Indonesia
Pembuatan dari kain tenun sutr aini masih dibuat secara tradisional menggunakan alat tenun bukan dengan mesin. Dari keterpurukan, kini bahkan kain tenun sutra Garut Jawa Barat menembus pasar internasional.
Di tenga kepopuleran kain tentun sutra Garut ini, belum adanya pengakuan dari UNESCO tentang warisan budaya. Namun, kain tenun sutra Garut akan tetap jadi warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.