Beranda Garut Sepekan: Rencana Flyover, Pejabat Baru, dan Isu Sosial yang Hangat
ADVERTISEMENT

Garut Sepekan: Rencana Flyover, Pejabat Baru, dan Isu Sosial yang Hangat

21 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
Garut Pekan Ini: Rencana Flyover, Pejabat Baru, dan Isu Sosial yang Hangat

GARUT, INFOGARUT.ID – Pekan ini, Garut seolah menjadi panggung besar yang menampilkan perpaduan antara ambisi pembangunan, pergerakan birokrasi, dan isu-isu sosial yang masih menyisakan pekerjaan rumah.

Mulai dari rencana mega proyek infrastruktur hingga rotasi pejabat strategis, semua menjadi cerminan dari dinamika sebuah daerah yang terus berbenah.

Baca Juga: Klarifikasi BGN: Jumlah Korban Keracunan MBG di Garut Bukan 500 Tapi 150 Pelajar

Berikut adalah rangkuman dari peristiwa-peristiwa penting di Garut dalam sepekan terakhir.

Proyek Infrastruktur: Jawab Kemacetan dan Perluasan Konektivitas

Fly Over (Ilustrasi AI).jpgPerbesar +

Salah satu kabar terbesar datang dari ranah infrastruktur. Bupati Garut tak main-main dalam menjawab masalah kemacetan yang kian akut, terutama di wilayah perkotaan.

Dalam sebuah rapat koordinasi pada 18 September 2025, Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin mengumumkan rencananya untuk membangun jalan layang (flyover) dan jalan lingkar luar (outer ring road). Flyover ini secara spesifik direncanakan untuk mengurai kepadatan lalu lintas di area Simpang Lima dan Tarogong Kidul, dua titik pertemuan arus kendaraan yang sering membuat Garut macet total.

Bersamaan dengan itu, kabar positif datang dari proyek Jalan Tol Gede-Gedebage (GETA). Proyek ini tidak hanya sebatas rencana, namun sudah memasuki tahap pembebasan lahan yang akan berdampak langsung pada 37 desa di 7 kecamatan, yaitu Kadungora, Leuwigoong, Leles, Cibatu, Limbangan, Selaawi, dan Malangbong.

Hadirnya tol ini diharapkan tidak hanya memangkas waktu tempuh, tetapi juga membuka akses ekonomi baru, mendorong pertumbuhan industri, dan meningkatkan nilai properti di wilayah-wilayah tersebut.

Rotasi Pejabat: Kunci Perbaikan Layanan dari Akarnya

Pelantikan Camat (Dok. Pemkab Garut).jpegPerbesar +

Dalam upaya meningkatkan efektivitas pemerintahan, Bupati Garut mengambil langkah strategis dengan melantik 15 Camat dan 21 pejabat administrator baru pada 19 September 2025. Pelantikan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah manuver penting untuk menempatkan pejabat-pejabat yang dianggap mumpuni di posisi-posisi kunci.

Mengingat peran Camat sebagai ujung tombak pelayanan publik di tingkat kecamatan, perombakan ini diharapkan dapat mempercepat reformasi birokrasi dan memastikan setiap kebijakan pemerintah pusat dan daerah sampai langsung ke masyarakat.

Namun, di tengah semangat perbaikan ini, masih ada celah yang perlu diperbaiki. Kasus keluhan warga di Desa Mekarsari, Kecamatan Cibatu, terhadap bidan desa yang diduga menjadikan fasilitas Poskesdes sebagai hunian pribadi, menjadi pengingat bahwa pengawasan harus terus diperketat. Kualitas pelayanan publik tidak bisa ditawar, apalagi menyangkut kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Pemkab Garut Terima Rp12 Miliar dari DBHCHT, Sekda Tegaskan Bantuan Harus Tepat Sasaran

Isu Sosial & Kemanusiaan: Sorotan pada Transparansi dan Keselamatan

Makan Bergizi Gratis (Source: Pinterest).jpgPerbesar +

Sejak 16 September 2025, kasus keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kadungora kembali menjadi perhatian publik. Yang membuat isu ini berlarut adalah data korban yang simpang siur, menimbulkan kebingungan dan kecurigaan. Di satu sisi, ada laporan yang menyebutkan ratusan korban, sementara di sisi lain, muncul klarifikasi yang menyebutkan angka jauh lebih rendah. Kondisi ini menyoroti pentingnya transparansi data dari pihak berwenang agar keresahan masyarakat dapat teratasi.

Di sektor pariwisata, insiden di Situ Salawe yang membuat seorang wisatawan harus dievakuasi menjadi alarm penting. Peristiwa ini memicu diskusi luas tentang urgensi peningkatan standar keselamatan di seluruh destinasi wisata air di Garut. Tanpa protokol keselamatan yang memadai, potensi pariwisata yang besar bisa terancam.

Baca Juga: Korban Dugaan Keracunan MBG di Garut Bertambah Jadi 657 Siswa

Prestasi Lokal dan Tantangan Lingkungan

DOK. Istimewa.jpgPerbesar +

Di tengah semua isu tersebut, 20 September 2025, Garut tetap punya kisah inspiratif. Tim sepak bola muda PSBR Samarang mengukir prestasi gemilang dengan meraih hat-trick juara di dua turnamen. Pencapaian ini menjadi kebanggaan dan bukti bahwa potensi pemuda Garut sangat besar.

Di sisi lain, tantangan lingkungan masih membayangi. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) menyoroti rendahnya kesadaran warga dalam mengelola sampah, sebuah masalah klasik yang membutuhkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat.

Pada akhirnya, dinamika Garut dalam sepekan ini menunjukkan sebuah potret daerah yang tengah berjuang untuk maju. Di satu sisi, ada optimisme besar dari proyek-proyek strategis, namun di sisi lain, masih ada pekerjaan rumah di sektor pelayanan publik dan kesadaran sosial yang harus segera diselesaikan.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.