Klarifikasi BGN: Jumlah Korban Keracunan MBG di Garut Bukan 500 Tapi 150 Pelajar
GARUT – Isu keracunan massal yang menyerang ratusan pelajar di Garut akibat program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kembali memunculkan fakta baru. Setelah sempat beredar kabar bahwa korban mencapai lebih dari 500 orang, kini muncul klarifikasi yang menyebutkan angka yang jauh berbeda.
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, dalam keterangan resminya, meluruskan informasi yang beredar di berbagai media. Ia menegaskan bahwa jumlah korban keracunan yang sebenarnya adalah 150 pelajar, bukan 500 seperti yang ramai diberitakan.
Baca Juga: Belajar dari Sikka, NTT: Mencegah Keracunan Program Makanan Gratis dengan Tim Reaksi Cepat
Berdasarkan data yang dihimpun oleh BGN dari kepolisian dan pihak rumah sakit, mayoritas pelajar yang mengalami keracunan hanya menunjukkan gejala ringan. Dari 150 korban, sebanyak 120 pelajar mengalami gejala seperti mual dan muntah, dan langsung diizinkan pulang pada hari kejadian.
Sementara itu, 30 pelajar lainnya sempat mendapatkan perawatan rawat inap selama satu hari di puskesmas sebelum kondisi mereka membaik dan diperbolehkan pulang.
Nanik menyayangkan pemberitaan yang dinilainya kurang akurat dan terkesan melebih-lebihkan jumlah korban. Ia memastikan bahwa BGN akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk kepolisian dan Dinas Kesehatan, untuk mengusut tuntas penyebab keracunan ini.
Baca Juga: Korban Dugaan Keracunan MBG di Garut Bertambah Jadi 657 Siswa
Di sisi lain, laporan sebelumnya dari Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani, memang sempat menyebutkan total 569 siswa yang mengalami insiden tersebut, dengan 194 di antaranya menunjukkan gejala keracunan.
Namun, klarifikasi terbaru dari BGN ini memberikan perspektif yang berbeda dan mengoreksi data yang selama ini beredar.
Kasus keracunan ini menjadi perhatian serius bagi banyak pihak, tidak hanya BGN dan Dinas Kesehatan, tetapi juga masyarakat Garut. Penyelidikan terus dilakukan untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang didistribusikan melalui program MBG.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.