Beranda Atasi Kemacetan di Maktal, Pemkab Garut Siapkan Jalur Alternatif Baru
ADVERTISEMENT

Atasi Kemacetan di Maktal, Pemkab Garut Siapkan Jalur Alternatif Baru

7 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
Atasi Kemacetan di Maktal, Pemkab Garut Siapkan Jalur Alternatif Baru

Garut, Infogarut – Kemacetan di kawasan lampu merah Maktal, Kabupaten Garut, kembali menjadi perhatian publik. Titik simpang utama yang menghubungkan beberapa jalur vital di pusat kota ini nyaris tak pernah sepi kendaraan, terutama pada jam berangkat dan pulang kerja.

Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut tengah menyiapkan pembangunan jalur alternatif baru sebagai langkah konkret untuk mengurai kepadatan arus kendaraan yang menumpuk di kawasan Maktal.

Baca Juga: Alarm Darurat Sosial: Bupati Garut Soroti 6.000 Kasus Perceraian Hingga September 2025

Maktal, Titik “Leher Botol” Lalu Lintas Garut

Maktal dikenal sebagai simpang pertemuan empat jalur utama, yakni Jalan Cimanuk, Jalan Raya Bayongbong, Jalan Papandayan, dan Jalan Pembangunan menuju RSU dr. Slamet Garut. Kombinasi arus kendaraan dari berbagai arah membuat kawasan ini kerap menjadi “leher botol” lalu lintas Garut.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Garut, Agus Ismail kepada awak media, kemacetan di Maktal merupakan persoalan utama yang berdampak pada mobilitas warga di wilayah perkotaan.

“Ketika lampu merah Maktal padat, antrean kendaraan bisa memanjang hingga Muara Sanding. Ini hampir terjadi setiap hari,” ujar Agus, Selasa (7/10/2025).

Kepadatan lalu lintas terutama datang dari arah Cikajang dan Samarang, karena belum tersedia jalur alternatif di sisi selatan kota yang memadai.

Rencana Jalur Hampor–Munjul untuk Kurangi Tekanan di Pusat Kota

Sebagai solusi, Pemkab Garut tengah menyiapkan rencana pembangunan jalur baru yang akan menghubungkan Hampor – Munjul – Padarek – Gandasari. Jalur ini diharapkan bisa menjadi akses alternatif bagi kendaraan dari arah selatan dan barat Garut, sehingga arus kendaraan tidak lagi terfokus di kawasan Maktal.

“Kepadatan kendaraan di Maktal harus segera dipecah. Kita sedang menyiapkan rencana agar ada jalur lain yang bisa dimanfaatkan pengguna jalan,” jelas Agus.

Meski demikian, proyek ini masih berada dalam tahap kajian awal. Salah satu kendala terbesar adalah pembebasan lahan, yang membutuhkan proses koordinasi intens dengan warga setempat.

Agus menegaskan, rencana pembangunan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang penataan transportasi perkotaan Garut, bukan sekadar solusi sesaat.

Baca Juga: Jaga Kualitas Personel, Sidokkes Polres Garut Audit Higienitas dan Standar Gizi Makanan

Alternatif yang Ada Belum Efektif

Selama ini, satu-satunya jalan alternatif dari arah Tasikmalaya menuju Jalan Raya Bayongbong adalah Jalan Genteng yang tembus ke kawasan Munjul. Namun, jalur tersebut dinilai hanya efektif bagi kendaraan dari arah timur.

Sementara itu, kendaraan dari arah Samarang dan Tarogong masih harus melewati pusat Maktal karena belum ada jalur penghubung lain. Alternatif di Simpang Andir yang mengarah ke Jalan Raya Samarang pun dianggap terlalu jauh untuk diandalkan.

Oleh karena itu, jalur baru Hampor–Munjul dipandang sebagai solusi paling realistis untuk mengatasi kemacetan jangka panjang di pusat kota.

Dikaji Bersama Flyover Kadungora

Selain proyek jalan alternatif di Maktal, Pemkab Garut juga tengah mengajukan rencana pembangunan flyover di kawasan Kadungora, tepat di perlintasan kereta api yang kerap menyebabkan antrean panjang saat kereta melintas.

Rencana ini tengah dikaji bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, PT KAI, dan Pemkab Garut untuk menemukan formula terbaik dari sisi teknis dan pendanaan.

Jika kedua proyek ini berhasil terealisasi, diharapkan arus lalu lintas di wilayah selatan Garut akan jauh lebih lancar, waktu tempuh kendaraan berkurang, serta efisiensi transportasi di daerah meningkat secara signifikan.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.