Waspada Makanan Basi, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya
Makanan basi sering muncul karena bakteri dan penyimpanan salah. Kenali penyebabnya serta cara simpan yang tepat agar makanan lebih awet.
Bayangkan Warginet dalam keadaan lapar dan ingin segera makan, namun ternyata makanan yang tersedia sudah basi. Kondisi ini sering terjadi, apalagi di Indonesia dengan iklim tropis yang suhu dan kelembapannya membuat masakan lebih cepat rusak jika tidak ditangani dengan benar.
Baca juga: Hidup Sehat ala Jepang: Ini dia Makanan yang Bikin Panjang Umur ala Jepang
Penyebab Makanan Cepat Basi
Dikutip dari WebMD, makanan basi berhubungan dengan perubahan struktur kimiawi pada komoditas pangan. Setiap jenis makanan bisa mengalami pembusukan dengan cara berbeda, akan tetapi penyebab lain yang memengaruhinya adalah suhu, kelembapan, waktu, serta tingkat keasaman.
Bakteri merupakan faktor utama makanan cepat basi. Mereka tumbuh subur pada suhu antara 5–60 derajat Celsius atau yang disebut dengan istilah danger zone. Selain itu, bahan makanan berair seperti susu, daging, serta sayuran lebih mudah terkontaminasi dibandingkan dengan bahan kering seperti beras atau kacang.
Tips Makanan Tahan Lama
Melansir pernyataan Chef Stefu Santoso di Kompas.com, menutup makanan dengan tudung saji saja tidak cukup. Masakan yang dibiarkan di suhu ruang hanya dapat bertahan maksimal 4 jam sebelum bakteri berkembang dan mengontaminasi.
Sementara itu, kelembapan tinggi di Indonesia membuat makanan lebih cepat rusak. Oleh sebab itu, disarankan untuk menyimpan masakan di kulkas, memanaskan ulang sebelum dikonsumsi, atau memastikan kebersihan wadah makanan agar lebih awet.
Baca juga: Ini Daftar Makanan Penyebab Jerawat Yang Perlu Dihindari
Jadi Warginet, mulai sekarang jangan anggap remeh masalah makanan basi. Selain merugikan, ancaman keracunan makanan dapat membahayakan bagi kesehatan. Yuk, lebih bijak dalam menyimpan makanan supaya tetap aman untuk dikonsumsi setiap hari.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.