Beranda Skena Esports Profesional Indonesia: Perlu Kedisiplinan dan Attitude Baik
ADVERTISEMENT

Skena Esports Profesional Indonesia: Perlu Kedisiplinan dan Attitude Baik

5 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
Skena Esports Profesional Indonesia: Perlu Kedisiplinan dan Attitude Baik (source:CNBC)

Selain lincah bermain gim, seseorang yang terjun kedunia Esports secara profesional diperlukan kegigihan, disiplin, dan attitude yang baik. 

Seperti cerita dibalik kedua remaja laki-laki yaitu Muhammad Andreas dan Luthfi, seseorang yang tertarik ke dunia esport. Keduanya memiliki cerita yang berbeda. 

Andreas (15 tahun) selalu menghabiskan waktu bermain gim bareng atau mabar Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) selama 3 jam perhari. Ia juga sudah berlangganan mengikuti esport MLBB tingkat pelajar. Dirinya pun sempat mendapatkan juara pada lomba tersebut, namun sering juga mengalami kekalahan di babak penyisihan. 

Remaja bernama Andreas itu sering disapa Ale. Dirinya mulai gemar mengikuti multiplayer online battle arena (MOBA) sejak dibangku SD. Ia mengaku sempat kecanduan bermain game MLBB yang mengharuskan datang online setiap hari. 

Namun saat itu, ia bertemu dengan salah satu pemain MLBB yang sudah profesional dan menyarankan pada dirinya untuk tetap menjaga fisik dan berkegiatan sekolah. Karena orang-orang yang sudah profesional pun awalnya melakukan hal itu juga. 

Karena disamping itu, Ale mempunyai mimpi untuk masuk ke dunia Esport yang lebih profesional. Karena menurutnya, industri tersebut sangat amat menjanjikan. 

Baca juga: Timnas Futsal Indonesia Jalani Dua Agenda Internasional September 2025

"waktu itu ketemu sama abang abang di sebuah event yang ngasih saran kalau pengen jadi profesional harus jaga fisik yang benar dan tetap sekolah. Ada benernya untuk main nya agak dibatasin, batesin soal gim nya juga engga, cuma main aja, " Ucap Ale dikutip dari Tirto.id 

Disamping itu, cerita dari Luthfi pun sama. Yang mana ia juga memiliki ketertarikan pada dunia Esport. Ia berusia lebih tua satu tahun dari Ale, (16 tahun) yang masih duduk di bangku 11 SMP. Dirinya lebih intens bermain gim PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) Mobile. 

Luthfi mengaku dirinya ingin memenangi suatu pertandingan, sehingga Ia belum berani mengikuti berbagai kompetisi, sehingga ia pun kurangnya percaya diri. 

Dirinya juga membayangkan jika masuk ke dunia yang lebih profesional itu terasa sangat jauh di benak nya. Ia menganggap orang yang sudah profesional sebagai master di visi gim. Sehingga dirinya masih diambang abu-abu atas keinginan mimpi nya untuk masuk dunia esport yang lebih profesional. 

Ia mengaku motivasi terbesarnya untuk masuk ke dunia esport profesional adalah melihat jenjang karir menjanjikan. Dan menjadikan anak-anak yang tidak memiliki potensi akademik bisa memberi kesempatan untuk lebih berkembang di dunia esport. 

Karena memang perkembangan skena esport di Indonesia sedang mengalami ledakan yang baik. Oleh karena nya, anak muda melihat ini menjadi peluang besar untuk kedepannya. Di dunia esport profesional Indonesia cukup terpandang, karena atlet-atlet asal Indonesia sering berprestasi di level nasional bahkan global. 

Uang yang di dapat oleh para profesional pun tidak main-main. Perbulan mereka bisa mencapai Rp20-100 juta. Jika pemain semi-profesional paling mendapatkan Rp20-50 juta perbulan nya tergantung kontrak musim. 

salah satu pemain Indonesia, Matthew Filemon, mendapatkan gaji tertinggi dari pemain esport senilai $1,068,261.87 atau sekitar kurang lebih 17 triliun. 

Faktor kemajuan teknologi dengan hadirnya berbagai jenis handphone yang semakin canggih jadi salah satu pendorong Indonesia yang bersinar di pasar esports Indonesia. Laki-laki jadi pangsa pasar terbesar esports di Indonesia (60persen), pada data tahun 2024.

Agensi perempuan pun menurut survei dari agensi komunikasi Vero bersama lembaga riset pasar Decision Lab pada 2022, perempuan yang bergadung di esport relatif seimbang terhitung 47 persen dari 53 persen laki-laki. 

Baca juga: Macha Jadi Kesukaan Kalangan Muda untuk Ngopi

Level Profile Tidak Mudah

Untuk sampai pada tahap profesional tidaklah mudah. Tidak hanya diperlukan lahirnya gim dan kelincahannya. Hal ini diungkap oleh Pelatih tim ONIC Esports divisi MLBB, Rizky Cikoo Saputra, para profesional harus dibekali penguasaan atas aspek nonteknis di luar gim. Yaitu disiplin membagi waktu dan hidup sehat.

"Pola hidup yang harus diperhatikan,yang sebelumnyaa dianggap hobi tapi setelah ke ranah profesional itu jadi sebuah pressure karena kompetitif, " tutur Cikoo. 

Menurutnya, mentalitas dan pola hidup yang harus dimiliki oleh pemain profesional, selain mereka memiliki kemampuan gim. Kerja keras harus tertanam dibenak pada pemain esport sebelum memikirkan hal lainnya.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.