Kenapa ya BAB Terasa Begitu Melegakan? Ini Penjelasannya!
Sensasi lega setelah BAB bukanlah suatu kebetulan, melainkan hasil dari rangkaian mekanik, neurologis, dan hormon yang saling bekerja.
BAB merupakan proses alami tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kesehatan pencernaan kita. Saat buang air besar lancar dan tanpa rasa hambatan, banyak orang merasa lega. Bukan hanya secara fisik, tetapi juga psikologis. Sensasi lega setelah BAB bukan sekadar perasaan ringan, melainkan ada mekanisme kesehatan tubuh yang bekerja di baliknya.
Dalam artikel ini, Infogarut akan membahas mengapa BAB bisa terasa begitu melegakan dan bagaimana bisa hal itu berkaitan erat dengan kondisi tubuh yang sehat. Ini tentunya sangat penting, sehingga kita bisa memahami kenapa regulasi BAB berpengaruh besar pada kesehatan secara umum.
Baca Juga: Tanda-Tanda Usus Kotor dan Perlu Dibersihkan, Jangan Sampai Terjadi!
Mengapa BAB Terasa Begitu Melegakan?
1. Pengurangan tekanan dan pembengkakan di usus besar
Saat tinja dan gas terakumulasi di dalam usus besar dan rektum, terjadilah tekanan dan distensi (mengembang) yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Setelah BAB, proses pengosongan tersebut mengurangi distensi ini sehingga memberi sensasi ringan atau lega.
2. Aktivasi saraf yang membuat tubuh tenang
Proses defekasi memicu respons saraf seperti saraf vagus (vagus nerve) yang menghubungkan sistem pencernaan dengan otak dan sistem saraf parasimpatis. Stimulasi saraf ini dapat menurunkan detak jantung dan tekanan darah, sehingga muncul sensasi relaksasi. Selain itu, saraf pudendal juga terlibat dalam relaksasi otot dasar panggul yang membuat keluarnya tinja lebih lancar, dan hal itu menambah rasa lega.
3. Keterkaitan usus, otak dan hormon senang
Usus bukan hanya organ cerna, tetapi juga pusat produksi hormon dan neurotransmiter seperti serotonin. Sekitar 70-90% serotonin tubuh dihasilkan di usus, dan sistem pencernaan yang lancar memungkinkan regulasi hormon yang baik. Maka, setelah BAB yang lancar, bukan hanya fisik yang lega tetapi kondisi mood juga bisa membaik, karena hormon dan sistem saraf sudah terlalu lama menahan.
Baca Juga: Suka Makan Pedas? Perhatikan Cara Makan Pedas dengan Baik Supaya Pencernaan Tetap Aman
4. Kontras antara ketidaknyamanan dan kenyamanan
Jika sebelumnya terdapat rasa penuh, kembung, atau susah BAB, maka keluarnya tinja memberi kontras besar antara sebelumnya tidak nyaman dan akhirnya nyaman. Kontras inilah yang sering membuat rasa melegakan terasa lebih intens.
Regulasi BAB yang lancar adalah indikator bahwa sistem pencernaan dan otot-dasar-panggul bekerja dengan baik. Faktor seperti pola makan tinggi serat, hidrasi cukup, dan aktivitas fisik membantu menjaga kondisi ini.
Sebaliknya, jika sering terasa tidak lega saat BAB misalnya karena konstipasi, gas berlebihan, atau gangguan otot-dasar-panggul, maka bisa menjadi tanda ada masalah pencernaan atau fungsi dasar panggul yang kurang optimal.
Karena BAB yang lancar berhubungan dengan sistem saraf dan mood, mengabaikan keinginan BAB atau menahan terlalu lama dapat menyebabkan ketidaknyamanan, bahkan gangguan kesehatan lebih lanjut.
Ketika tubuh berhasil membuang tinja dan gas dengan lancar, tekanan fisik berkurang, saraf vagus dan pudendal aktif, hormon kesejahteraan meningkat, maka kita pun merasa lega. Jadi, menjaga kebiasaan BAB yang sehat adalah bagian penting dari menjaga kesehatan secara umum.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.