Beranda BRIN: “AI dan Blockchain Kunci Transformasi Digital”, Bagaimana Garut Harus Merespons?
ADVERTISEMENT

BRIN: “AI dan Blockchain Kunci Transformasi Digital”, Bagaimana Garut Harus Merespons?

6 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
BRIN: “AI dan Blockchain Kunci Transformasi Digital”, Bagaimana Garut Harus Merespons?

Garut, Infogaurt.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali menegaskan posisi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) dan Rantai Blok (Blockchain) sebagai pilar utama yang akan mendorong transformasi digital nasional Indonesia.

Sebetulnya, hal ini bukan hanya berlaku untuk pusat, namun juga menjadi panggilan bagi pemerintah daerah seperti Kabupaten Garut untuk segera beradaptasi.

Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat BRIN, Agus Eko Nugroho, menekankan bahwa adopsi AI bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan.

Secara nasional, AI diproyeksikan dapat menyumbang hingga 10% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2030, khususnya melalui sektor-sektor kunci seperti keuangan, kesehatan, pendidikan, dan yang paling relevan bagi Garut: Pertanian presisi.

Baca Juga: Blockchain dan Transformasi Ekosistem Penelitian Kampus

AI dan Blockchain: Bukan Sekadar Tren, Tapi Solusi untuk Garut

Transformasi digital yang didorong oleh AI dan Blockchain memiliki relevansi yang sangat tinggi untuk Garut, terutama dalam tiga sektor utama:

1. Mendorong Pertanian Presisi di Garut

Sebagai daerah agraris dengan potensi peternakan yang besar, Garut dapat memanfaatkan AI untuk:

  • Prediksi Hasil Panen: Menggunakan data iklim dan citra satelit untuk memprediksi hasil pertanian dan peternakan dengan lebih akurat.

  • Efisiensi Pakan (Silase): Mengoptimalkan kualitas dan kuantitas pakan ternak, seperti silase yang sebelumnya dibahas, melalui analisis data berbasis AI, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan produktivitas ternak lokal.

  • Deteksi Hama: Penerapan AI Narrow Intelligence (ANI) melalui kamera atau sensor untuk mendeteksi penyakit atau hama pada tanaman lebih awal.

2. Meningkatkan Transparansi dan Pelayanan Publik

Konsep Blockchain, yang menjamin integritas dan kekekalan data, dapat digunakan Pemkab Garut untuk:

  • Transparansi Dana Desa: Menciptakan catatan transaksi yang tidak dapat diubah (immutable ledger) untuk penggunaan dana publik agar lebih akuntabel.

  • Sertifikasi Digital: Membangun lapisan kepercayaan untuk dokumen penting seperti sertifikat tanah atau perizinan usaha mikro, menjamin keaslian data yang beredar di masyarakat.

3. Kedaulatan Data dan Keamanan Siber Lokal

Dengan semakin meningkatnya ancaman siber, yang dilaporkan BSSN mencapai hingga 120 juta serangan (per data Des 2024), Garut juga harus memprioritaskan keamanan data, terutama bagi layanan publik. BRIN menekankan pentingnya adopsi prinsip "Zero Trust", selalu memverifikasi setiap akses, serta menegakkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).

Baca Juga: Mengenal Blockchain, Teknologi di Balik Mata Uang Digital

Tantangan dan Peluang untuk Anak Muda Garut

Kepala Organisasi Riset BRIN juga mengingatkan bahwa percepatan adopsi teknologi memerlukan kolaborasi lintas sektor, mulai dari akademisi, pemerintah daerah, hingga pelaku usaha lokal.

Ini adalah peluang emas bagi universitas dan sekolah kejuruan di Garut untuk fokus pada kurikulum yang mencakup dasar-dasar AI, Blockchain, dan keamanan siber.

Generasi muda Garut dapat menjadi pelatih (trainer) sekaligus pengguna AI, mengambil peran dalam transformasi, dan tidak hanya menjadi penonton.

Dengan kesadaran ini, Pemkab Garut harus segera menyusun peta jalan digital yang tidak hanya berfokus pada digitalisasi manual, tetapi juga mulai mengintegrasikan teknologi AI dan Blockchain sebagai investasi strategis masa depan daerah.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.