Beranda 5 Jejak Ulama Jawa Barat Sebagai Bentuk Kontribusi Islam dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia
ADVERTISEMENT

5 Jejak Ulama Jawa Barat Sebagai Bentuk Kontribusi Islam dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia

12 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
5 Jejak Ulama Jawa Barat Sebagai Bentuk Kontribusi Islam dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia. (Source: Instagram/@loveislam.id)

Terdapat beberapa ulama Jawa Barat yang turut memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia, menjadi bukti kepedulian masmyarakat Islam pada masa itu.

Kemerdekaan Indonesia yang diperjuangkan dengan banyaknya pengorbanan yang dilakukan oleh orang-orang dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk para ulama sebagai tokoh-tokoh islam pada masa itu.

Di Jawa Barat, peran para ulama dahulu tidak hanya terbatas pada bidang dakwah dan pendidikan, tetapi juga dalam gerakan perlawanan terhadap penjajah serta pembentukan dasar-dasar negara Indonesia merdeka.

Mengangkat kembali kisah perjuangan para ulama di momen Hari Kemerdekaan menjadi penting untuk menyadarkan generasi masa kini akan besarnya pengorbanan mereka serta agar nilai-nilai perjuangan itu tetap hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Juga: Bukan Cuma Hari Kemerdekaan, Ini Peristiwa Penting bagi Indonesia di Bulan Agustus

Ulama Jawa Barat yang Turun Tangan Membantu Kemerdekaan

1. K.H. Zaenal Musthafa – Ulama Perlawanan dari Tasikmalaya

Lahir di Tasikmalaya dengan nama kecil Umri (kemudian Hudaemi), K.H. Zaenal Musthafa merupakan pimpinan Pesantren Sukamanah yang dikenal karena sikap tegasnya melawan penjajahan, baik Belanda maupun Jepang. Ia menerjemahkan lebih dari 20 kitab ke dalam bahasa Sunda agar bisa diakses masyarakat luas.

Perjuangannya yang tak kompromi terhadap Jepang memuncak pada pertempuran bersenjata yang ia pimpin bersama para santri. Pada tahun 1972, ia mendapatkan gelar pahlawan setelah turut memperjuangkan kemerdekaan itu..

2. K.H. Anwar Musaddad – Intelektual Islam dan Pendiri PTAIN

Dilahirkan di Garut tahun 1910, K.H. Anwar Musaddad merupakan salah seorang sosok ulama yang cerdas dengan menempuh pendidikan tinggi ke Makkah. Ia kemudian menjadi salah satu pelopor berdirinya PTAIN (sekarang UIN Sunan Kalijaga) dan menjabat sebagai rektor pertama IAIN Sunan Gunung Djati Bandung. Ia juga aktif secara politik, menjabat sebagai kepala administratif Partai NU pada 1953.

3. K.H. Ahmad Sanusi – Tokoh Perumus Indonesia dalam BPUPKI

Ulama asal Sukabumi ini dikenal sebagai pendiri organisasi Islam dan pejuang melalui media serta politik. Ia bahkan mengganti istilah “Hindia Belanda” menjadi “Indonesia” dalam sebuah majalah Islam jauh sebelum kemerdekaan. Selain itu, ia turut serta dalam BPUPKI dan aktif di berbagai organisasi kenegaraan pasca-kemerdekaan.

Baca Juga: 18 Agustus 1945, Mengapa Soekarno Terpilih sebagai Presiden Pertama Indonesia?

4. K.H. Noer Ali – Ulama-Tentara dari Bekasi

KH Noer Ali merupakan seorang ulama yang dikenal sebagai pejuang bersenjata dalam Revolusi Nasional. Ia mendirikan Pondok Pesantren Attaqwa di Bekasi dan memimpin Batalyon III Hizbullah. Strateginya dalam melawan penjajah, termasuk perlawanan di Karawang-Bekasi, menjadikannya sosok penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

5. K.H. Abdul Halim – Ulama Modernis dan Tradisionalis Majalengka

Lahir di Majalengka tahun 1887, KH Abdul Halim adalah seorang ulama yang menimba ilmu di berbagai pesantren dan kemudian melanjutkan studinya ke Haramain. Ia menjadi tokoh penting dalam gerakan Islam di Indonesia, memadukan pemikiran modern dan tradisional, serta aktif dalam pergerakan keagamaan, sosial, dan politik.

Para ulama ini bukan hanya pengajar dan pemimpin umat, tetapi juga pejuang yang dengan caranya masing-masing memberikan kontribusi nyata terhadap kemerdekaan Indonesia. Melalui pemikiran, organisasi, pendidikan, dan perlawanan bersenjata, mereka membuktikan bahwa perjuangan tidak hanya dilakukan di medan tempur, tetapi juga dari mimbar, kelas, dan pena.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.