Beranda Sejarah Uang di Indonesia dari Barter hingga Era Digital
ADVERTISEMENT

Sejarah Uang di Indonesia dari Barter hingga Era Digital

9 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Sejarah Uang di Indonesia dari Barter hingga Era Digital, Source: historia.id

Sejarah uang di Indonesia berawal dari barter, kepeng, hingga rupiah modern, kini memasuki era uang elektronik sebagai wujud perubahan global.

Sejarah uang di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perjalanan panjang peradaban manusia. Mulai dari sistem barter, kepeng, hingga rupiah modern, setiap tahap tersebut mencerminkan perubahan sosial dan ekonomi yang selalu berkembang dari masa ke masa.

Baca juga: Perjuangan Haji Hasan Arif, Ulama Garut dalam Melawan Pajak Pemerintah Kolonial

Bukti Awal Penggunaan Uang

Jejak tertua penggunaan uang di Indonesia ditemukan di Jawa pada masa Hindu-Buddha. Museum Nasional menyimpan koin perak bergambar pot bunga dan lotus yang diperkirakan digunakan sekitar tahun 647 Masehi. Ada pula emas piloncito dari abad ke-9 hingga ke-10 yang berbentuk kecil dan gepeng, meski jumlahnya terbatas sehingga barter masih lazim dilakukan kala itu.

Seiring perkembangan, masyarakat mulai menggunakan logam mulia sebagai alat tukar. Namun, keterbatasan jumlah emas dan perak membuat transaksi sering kali kembali pada sistem barter. Bukti-bukti arkeologis ini memperlihatkan bahwa uang sejak awal berfungsi bukan hanya sebagai alat pembayaran, tetapi juga simbol status ekonomi.

Uang Kepeng dan Pengaruh Kolonial

Pada abad ke-14, kepeng dari Tiongkok membanjiri Jawa. Koin kecil dengan lubang persegi ini digunakan luas sebagai alat tukar hingga tiruannya dibuat di Nusantara. Tingginya permintaan kepeng membuktikan peran perdagangan internasional dalam membentuk sistem moneter di Indonesia.

Masuknya bangsa Eropa membawa mata uang baru. VOC, Portugis, hingga Inggris mengedarkan koin dan uang kertas seperti dukat, gulden, hingga rupee. Bahkan kata “duit” yang masih akrab hingga kini diyakini berasal dari kata Belanda yaitu “doit”. Mata uang kolonial ini memperlihatkan kuatnya pengaruh politik dan ekonomi asing dalam perjalanan sejarah keuangan Nusantara.

Dari Rupiah Hingga Cashless Society

Setelah Indonesia merdeka, pemerintah menerbitkan Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai simbol kedaulatan. Meskipun sempat berdampingan dengan uang Jepang dan NICA, rupiah akhirnya menjadi mata uang resmi yang berlaku hingga sekarang. Rupiah menjadi bukti nyata perjuangan Indonesia dalam menjaga identitas dan kemandirian ekonomi.

Memasuki era digital, uang elektronik semakin populer dengan dukungan pemerintah dan teknologi. Walaupun uang kartal masih dicetak, proporsinya terus menurun. Cashless society saat ini menjadi arah perkembangan, meski rupiah tetap sebagai simbol kepercayaan dan kesepakatan bersama masyarakat Indonesia.

Baca juga: Feodalisme: Sistem Kekuasaan Abad Pertengahan

Jadi Warginet, perjalanan uang di Indonesia menunjukkan betapa pentingnya peran uang sebagai simbol sosial, budaya, dan ekonomi. Dari barter, kepeng, rupiah, hingga uang digital, semuanya menggambarkan dinamika kehidupan yang terus berubah.

 

Source: Historia.id

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.