Indonesia Nyaris Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 1970
Indonesia sempat mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 1970. Namun, perjalanan menuju impian itu tidak mudah bagi sepak bola Indonesia.
Tidak banyak orang yang mengetahui, Indonesia pernah memiliki ambisi besar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 1970. Pada waktu itu, semangat dalam membangun citra bangsa di mata dunia begitu kuat, terutama setelah berhasil menyelenggarakan Asian Games 1962 di Jakarta. Namun, perjalanan menuju impian tersebut tidak berjalan dengan mulus.
Baca juga: Ketika Indonesia Pernah Taklukkan Jepang di Ajang Bergengsi
Maladi Jadi Wakil Presiden FIFA
Kisah ini dimulai sejak awal 1960-an ketika R. Maladi, seorang mantan pesepak bola yang berasal dari Solo, meniti karier di dunia olahraga. Setelah memegang posisi sebagai Ketua PSSI, ia kemudian dipercaya oleh Presiden Sukarno untuk menjadi Menteri Penerangan, sebelum akhirnya beralih sebagai Menteri Olahraga pada bulan Maret 1962.
Namanya semakin terkenal di level internasional setelah terpilih sebagai salah satu Wakil Presiden FIFA pada Kongres FIFA ke-33 yang diselenggarakan di Santiago, Cile, pada 27 Mei 1962. Keberadaan Maladi di struktur FIFA memberikan pengaruh besar bagi sepak bola Indonesia, termasuk membuka peluang untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia.
Upaya PSSI Mengajukan Indonesia ke FIFA
Sejak Maladi menjabat di FIFA, PSSI mulai merancang langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di dunia sepak bola internasional. Pada Juli 1962, Ketua PSSI Abdulwahab Djojohadikusumo menegaskan bahwa Indonesia memiliki rencana mengajukan diri sebagai tuan rumah untuk Piala Dunia 1970.
Dikutip dari Antara, rencana tersebut mendapat perhatian dari Presiden FIFA Sir Stanley Rous, yang dijadwalkan datang ke Indonesia untuk menyaksikan Asian Games. Ia bahkan melihat peluang Indonesia cukup terbuka dengan syarat fasilitas olahraga bisa memenuhi standar serta dukungan dari anggota FIFA terwujud.
Mimpi Jadi Tuan Rumah yang Sirna
Mimpi besar tersebut akhirnya kandas setelah muncul berbagai masalah politik global. Asian Games 1962 berhasil dalam hal penyelenggaraan, namun menuai kritik karena tidak mengikutsertakan Israel dan Taiwan. Sikap politik Indonesia yang mendukung negara Arab serta penerapan kebijakan One China Policy membuat posisi diplomatik Indonesia menjadi tidak stabil.
Akibat dari situasi tersebut, Komite Olimpiade Internasional (IOC) menjatuhkan sanksi larangan bagi Indonesia untuk berpartisipasi di Olimpiade Tokyo 1964. Situasi ini berdampak besar pada posisi Indonesia di mata FIFA. Pada Kongres FIFA berikutnya yang diadakan di Tokyo, Meksiko akhirnya terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 1970 setelah mengalahkan Argentina.
Baca juga: Haornas 2025: Sejarah Olahraga Nasional, Menpora Baru, dan Prestasi Atlet Garut
Kisah ini mengingatkan bahwa perjalanan menuju panggung dunia tidak selalu ditentukan oleh prestasi olahraga, tetapi juga dengan situasi politik internasional. Nah Warginet, semangat Indonesia untuk berpartisipasi di Piala Dunia sudah ada sejak lama. Hal ini menjadi bukti bahwa gairah sepak bola tanah air bukan perkara baru, melainkan sebagai warisan perjuangan yang harus terus dijaga.
Source: Good News from Indonesia
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.