Beranda Alasan Mengapa Fenomena Job Hugging Semakin Marak Saat ini?
ADVERTISEMENT

Alasan Mengapa Fenomena Job Hugging Semakin Marak Saat ini?

1 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Alasan Mengapa Fenomena Job Hugging Semakin Marak Saat ini? (Source:freepik)

Job Hugging adalah kondisi seseorang yang teteap memilih bertahan di pekerjaannya, namun dengan alasan bukan karena berkembang, tapi karena ketidakpastian di luar sana. 

Fenomena Jb Hugging ini terjadi kepada seseorang dengan perasaan ragu, seakan sedang berada di posisi yang tidak nyaman, dan ketakutan atas situasi diluar sana. Misalnya ssulitnya mencari pengganti pekerjaan dari yang saat ini sedang dijalani. 

Job Hugging ini berbeda dengan istilah Job Hopping atau berpindah pindah kerja. Job Hopping lebih kepada seseorang yang keluar dari pekerjaannya dengan harapan mengejar pengalaman dan kenaikan gaji. Sedangkan, Job Hugging mempertahankan pekerjaannya meskipun sudah tidak merasa nyaman namun tetap bertahan karena ketakukan atau ketidakpastian dengan kondisi diluar sana. 

Baca juga: Dibalik Melihat Wajah Pria Tampan, Ternyata Bagus untuk Otak? Begini Kata Peneliti

Job Hugging Marak Terjadi saat ini, Kok Bisa?

Alasan kuat maraknya fenomena ini adalah adanya ketidakpastian ekonomi yang membuatu seseorang berfikir lebih matang untuk meninggalkan pekerjaannya. Selain itu, hadrinya Artificial Intelegence (AI) teknologi buatan yang membuat seseorang lebih cemas dan mempertahankan keretampilan yang dimilikinya saat ini. 

Seperti laporan Firstpost (2025), penyebab utama job hugging adalah kombinasi dari pasar tenaga kerja, inflasi yang membuat biaya hidup meningkat, serta kekhawatiran terhadap masa depan pekerjaan akibat AI. 

Dilansir dari goodnewsformindonesia.id, dulu minat berpindah tempat kerja cukup tinggi. Cara tersebut dilakukan guna agar para pekerja bis melakukan negosiasi dan tawaran yang lebih baik di tempat lain. 

Namun, sekarang cara tersebut tidak lagi menarik bagi para pekerja. Karena di lapangan, tawaran gaji saat berpindah kerja selalu lebih tinggi. 

Baca juga: Menurut Studi, Manusia Bisa Ingat Hinaan 20 Tahun dan Pujian 30 Hari

Fenomena ini tentunya akan berdampak pada individu si pekerja dan perusahaan. Pekerja yang mengalami Job Huggig akan cenderung melakukan aktivitas pekerjaan dengan  tanpa gairah yang menurunkan kreativitas sehingga kinerja pun bisa menurun. 

Kondisi ini kerap disebut sebagai presenteeism, yakni kondisi ketika karyawan tetap bekerja tetapi produktivitasnya rendah karena minim motivasi. Namun, bagi sebagian orang Job Hugging ini menjadi fase bertahan sambil menyiapkan diri untuk masa depan sehingga kedepnnya bisa memperluas jaringan yang lebih profesional. 

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.